Mobil listrik impor China BYD e6 resmi jadi taksi Bluebird. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)
CATATANJURNALIS.COM – Perusahaan taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird Group, punya ambisi tinggi soal pengoperasian taksi listrik. Pada 2020 Blue Bird rencananya mengoperasikan 200 unit taksi listrik dan pada tempo 2020 – 2025 sanggup menyediakan lebih dari 2.000 unit.
Saat ini Blue Bird memulai dengan 30 unit, terdiri dari 25 unit MPV BYD e6 sebagai Bluebird dan lima unit SUV Tesla Model X untuk Silverbird. Semua mobil listrik impor itu akan mulai melayani masyarakat pada 1 Mei 2019.
“Dengan jumlah kendaraan taksi terbesar di Indonesia, dengan total kendaraan sekitar 36 ribu, sehingga kami mempunyai tanggung jawab menjadi katalis dan membuat kendaraan listrik ini dalam skala yang ekonomis sehingga dapat membuat dampak dalam industri kita,” kata Direktur Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono saat peluncuran taksi listrik di Jakarta, Senin (22/4).
Menurut Adrianto, perusahaan percaya pada mobil listrik sebab sudah melakukan riset selama dua tahun di negara-negara yang sudah mengadopsi transportasi nol emisi bahan bakar itu.
Dia juga menyebut upaya ini sejalan dengan rencana pemerintah yang ingin pada 2025 sekitar 20 persen kendaraan produksi dalam negeri berteknologi listrik.
Blue Bird diketahui telah mengucurkan dana Rp40 miliar untuk pengadaan mobil listrik. Investasi itu bukan cuma ditujukan untuk pembelian mobil tetapi juga stasiun pengisian baterai yang sudah dipasang di kantor pusat Blue Bird di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Dukungan Pemerintah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan yang hadir dalam acara peluncuran mengapresiasi upaya elektrifikasi Blue Bird. Menurut Jonan, pihaknya akan membantu mengembangkan sarana transportasi berbasis listrik.
“Sebenarnya ini pemerintah agak malu karena kita bikin Perpres [Peraturan Presiden terkait kendaraan listrik] itu setahun ya pak [menoleh ke Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan], setahun lebih, jadi bapak [menoleh ke Adrianto] langsung beli mobilnya,” kata Jonan.
Usaha Blue Bird meluncurkan taksi listrik diketahui lebih dulu ketimbang Perpres yang sudah dikoordinasikan dengan berbagai kementerian sejak tahun lalu. Hingga Pemilihan Presiden yang dilakukan pada 17 April, Perpres yang dimaksud belum juga terbit.
Jonan meminta Blue Bird berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait pengadaan stasiun pengisian fast charging. Menurut Jonan, PLN akan mendirikan setidaknya 2 ribu unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pada tahun ini.
“Saya sangat menyarankan, karena ini baru, jadi sebaiknya pengadaan mobil listriknya itu yang kualitasnya kelas satu karena kalau misalnya kita mencoba spek down [menurunkan spesifikasi] awal-awal begini nanti kalau ada gangguan malah pelanggannya kurang,” ucap Jonan.
Luhut mengatakan peluncuran taksi listrik merupakan momen penting yang menandai keberanian anak bangsa. Dia mengakui pemerintah ketinggalan karena Perpres terkait kendaraan listrik belum juga rampung.
“Kalau Anda tadi bilang 2.000 mobil, kalau bisa ditambah lagi. Tapi saya mau bertahap, bertingkat, berlanjut, dan kalau bisa kita bisa gunakan lokal konten,” kata Luhut.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.