Vivo Apex 2019. (CNN Indonesia/Eka Santhika Parwitasari)
CATATANJURNALIS.COM – Vivo mengenalkan ponsel konsep Vivo Apex 2019. Ponsel ini baru dikenalkan saja dan belum akan meluncur ke pasar dalam waktu dekat.
“Karena ini masih ponsel konsep, masih belum pasti apakah semua fitur pada ponsel ini akan kita bawa ke Indonesia atau tidak. Nanti akan ada perhitungannya lagi, tergantung kebutuhan pasar,” jelas Yoga Samiaji, Senior Product Manager Vivo.
Ponsel konsep ini mengusung desain super unibody. Bodi ponsel terbuat dari kaca dengan desain nyaris tanpa lubang.
Vivo menghilangkan lubang speaker dan pengisi daya pada ponsel ini. Sebagai gantinya, lubang speaker diganti menjadi display speaker. Display speaker Vivo bisa mengeluarkan suara yang cukup nyaring ketika digunakan sebagai loudspeaker.Yoga menyebut speaker Vivo Apex 2019 menggunakan teknologi speaker keramik piezoelectric ganda.
Yoga pun menjelaskan kalau piezoelectric itu ditempatkan mengelilingi bodi ponsel sehingga bisa menghantarkan suara di sekeliling latar ponsel.
“Pada dasarnya display speaker ini menggunakan resonansi,” jelas Yoga saat ditemui pada konferensi pers Vivo Apex 2019, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
Menurut Yoga, keramik adalah pengantar suara yang baik, sehingga suara yang dihasilkan layar ponsel ini memang cukup nyaring. Sejauh ini teknologi display speaker telah diadopsi oleh LG dan Samsung.Untuk lubang pengisi daya menggunakan magport. Pengguna tinggal menempelkan magnet pengisi daya ke bagian belakang ponsel dan daya akan langsung terisi. Magport ini juga bisa digunakan untuk melakukan transmisi data.
Vivo juga menghilangkan tonjolan tombol daya dan tombol volume. Untuk gantinya, Vivo menggunakan tombol pressure touch yang dinamakan touch sense.
Perubahan lain pada ponsel ini adalah pada pemindai sidik jari. Tahun lalu, produsen ponsel marak menggunakan pemindai sidik jari di layar. Namun, pemindaian hanya bisa dilakukan di satu titik saja.
Kali ini, Vivo Apex bisa memindai sidik jari pengguna hampir di seluruh bagian layar. Untuk mendaftarkan sidik jari pun cukup dengan dua tiga kali sentuhan saja.
Desain ponsel ini juga cukup menarik karena dibalut kaca. Uniknya, sisi-sisi ponsel dirancang bening, sehingga tampak transparan ketika diamati lebih dekat.
“Desain ini terinspirasi dari tetesan air,” jelas Yoga lagi.
Tapi lantaran terbuat dari kaca, bodi ponsel ini rentan pecah jika terjatuh.
Bagian sisi Vivo APEX dirancang melengkung di semua sisi. Namun, bodi ponsel ini terbilang cukup tebal. Meski pinggiran yang bening ini tampak menarik, namun membuat dimensi ponsel lebih lebar dari seharusnya.Lebih lanjut, ponsel ini juga menggunakan stadion motherboard (PCB) ganda yang ditumpuk dengan metode penumpukan 3D.
Untuk pendinginan perangkat, Vivo menyebut telah menggunakan pendingin cair (liquid cooling). Pendingin cair ini ditambah dengan heat sink (peredam panas) berlapis berbahan grafit.
Vivo menyebut papan induksi pendingin APEX 2019 berikutnya paling besar di antara produsen ponsel lain. Area pembungaan panas 4-6 kali pipa panas bisa. Sehingga di atas kertas, ponsel ini seharusnya lebih dingin ketika digeber performanya.
Soal kamera, Vivo tak banyak bicara. Ponsel ini memang tidak menawarkan konsep baru, bahkan Vivo menghilangkan kamera depan. Imbasnya bagian depan layar memang tampak berlayar penuh.
Tapi, hal ini mungkin akan menimbulkan masalah bagi para pecinta selfie. Untuk kamera belakang Vivo juga hanya meletakkan kamera ganda. Vivo pun tak menunjukkan spesifikasi lengkap untuk ponsel ini.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.