Polisi berjaga di depan rumah keluarga tersangka pemboman saat terjadi ledakan dalam penyerbuan oleh Satuan Tugas Khusus, setelah serangkaian serangan bom di sejumlah gereja dan hotel mewah, di Kolombo, Sri Lanka, Kamis (25/4/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
CATATANJURNALIS.COM – Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena pada Jumat mengatakan bahwa polisi sedang memburu 140 orang militan, yang diyakini memiliki hubungan dengan kelompok garis keras atas serangan terhadap gereja yang sedang merayakan Paskah, juga terhadap hotel, pada Minggu lalu.
Akibat peristiwa itu sedikitnya 253 orang tewas dan sekitar 500 orang lainnya terluka.
Sirisena mengatakan kepada wartawan bahwa sejumlah pemuda Sri Lanka terlibat dengan kelompok garis keras sejak 2013. Ia juga mengaku belum menerima informasi soal serangan susulan dari kepala kepolisian dan pertahanan.
Presiden menyalahkan pemerintahan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe atas melemahnya sistem intelijen, karena berfokus pada penuntutan sejumlah pejabat militer, yang diduga melakukan kejahatan perang selama perang saudara satu dekade dengan separatis Tamil.
Sumber: Reuters
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.