Catatanjurnalis.com (CJ) – Kejadiaan pembunuhan tokoh adat terbanggi besar, lampung tengah yang sempat membuat geger di masyarakat dan media sosial banyak yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Kejadian yang terjadi pada, Rabu (29/09/21).
Pada rabu pagi telah di temukan sesosok mayat di pinggir jalan lintas sumatera kampung terbanggi besar, Lampung Tengah. Oleh seorang warga sepulang menjemput orang tuanya bekerja di perusahaan great giant food/ humas jaya. Ketika itu ia di beri tahu oleh seorang pengendara bahwa ada kendaraan yang menepi namun keadaan sen kendaraan tersebut dalam keadaan menyala.
Pada kamis malam tim khusus anti bandit 308 polres lampung tengah bersama gabungan tim polda lampung berhasil menangkap pelaku di rumah nya pada pukul 01.30 wib. Saat pelaku sedang beristirahat di rumah nya. Saat di mintai keterangan pelaku berasalan melakukan pembunuhan terhadap korban atas sakit hati pelaku karena korban sempat menengahi pelaku dalam perkara laka lantas dan pelaku mengaku ia di janjikan sejumlah uang oleh korban.
Dari keterangan tersebut banyak berita di media online dan media sosial yang tidak benar atau hoax. Karena berdasarkan keterangan salah satu korban laka lantas yang di maksud tidak pernah berjanji memberikan uang atau menitipkan uang kepada korban yang di bunuh oleh pelaku berinisial hsn (57 tahun).
Terkait pernyataan tersebut juru bicara keluarga korban pembunuhan jauhari subing megkalrifikasi terkait pernyataan pelaku di beberapa berita online dan media sosial.
Jauhari subing mengatakan bahwa info yang telah beredar itu tidak benar yang menyatakan pamanda kami telah menerima uang lima juta dalam pengurusan perkara laka lantas yang terjadi antara hamdan dan hsn (pelaku pembunuhan).
Kronologi yang benar menurut korban laka lantas yang di sampaikan kepada jauhari subing adalah pamanda kami di minta bantu oleh korban laka lantas untuk menengahi perkara laka lantas yang di alami oleh saudara hamdan. Hamdan datang ke rumah saudara jauhari atau pamanda kami untuk di mintai pertolongan dapat menengahi perkara laka lantas yang di alaminya. Namun sangat di sayangkan hamdan tidak dapat bertemu dengan paman jauhari karena sedang ada keperluan di luar.
Lanjut nya, hamdan pulang ke rumah nya bersama keluarga dan belum sempat bertemu dengan hsn atau korban pembunuhan saudara jauhari. Sehingga perkara laka lantas tersebut belum menemui titik terang atau berdamai.
Hingga berita yang beredar di media online atau media sosial tersebut dapat kami pastikan adalah tidak benar atau hoax. Pungkas jauhari subing selaku juru bicara keluarga besar. (Rls)