Bahkan, penjahat jalanan yang juga residivis kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) inisial DF (31) warga Kp. Terbanggi Besar tersebut, disergap petugas saat sedang menjalankan aksinya di simpang 3 Terbanggi, menolak untuk dibawa ke kantor Polisi, hingga harus di gotong oleh petugas.
Menurut Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas, S.H., M.H mewalil Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, S.I.K., M.Si mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu, viral di media sosial seorang sopir minibus menjadi korban Curas di simpang 3 Terbanggi.
Korbannya adalah Mursalin (58) warga Pekalongan Lampung Timur. Kepada petugas sopir minibus tersebut mengaku telah menjadi korban kejahatan di simpang 3 Terbanggi, yang dilakukan oleh 5 orang pria tak dikenal, pada Minggu (28/5/23) sekira pukul 04.30 WIB.
“Para pelaku merampas paksa barang-barang dan surat berharga milik korban, sambil mengancam akan membunuh penumpang mobil Izusu Panther yang dikemudikan oleh korban Mursalin,” kata Kasat Reskrim saat di konfirmasi. Selasa (30/5/23).
Sejak saat itu perburan dimulai, 1 orang pelaku berhasil dibekuk Tim Tekab 308 Presisi Polres Lampung Tengah, sementara 4 orang lainnya berhasil lari tunggang langgang.
“Dari saku celana pelaku DF, Polisi menemukan 3 buah KTP, 2 Sim A dan C, 3 kartu BPJS dan 1 kartu debit BRI, ” jelas AKP Edi Qorinas.
Sedangkan untuk modus operandi (MO) para pelaku yakni dengan menghentikan mobil yang melintas, kemudian menodong menggunakan sajam lalu merampas barang barang milik korban.
“Saat ini pelaku dan barang-bukti telah diamankan di Mapolres Lamteng guna pengembangan lebih lanjut, ” ungkapnya.
Pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHPidana, ancaman hukuman 12 tahun penjara,” demikian pungkasnya. (Arjon)